Sabtu, 20 September 2014

Paper Fisiologi pada Ikan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
        Indonesia merupakan negara yang luas dimana mempunyai sumber daya alam yang melimpah . Sumber daya melimpah tersebut baik berasal dari darat maupun lautan, dari budidaya maupun tangkapan. Seperti halnya dalam sektor perikanan yang menjadi salah satu sektor pembangun Indonesia.
        Ikan adalah Organisme berdarah dingin (poikilotermis) dimana ia menghabiskan sebagian hidupnya di perairan, bergerak dan mengatur keseimbangan menggunakan insng dan pada umunya bernafas dengan insang.
        Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan Musfirah (2012), ia menyatakan bahwa Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis (berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin.
        Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, maka ikan memerlukan bahan pangan untuk proses pertumbuhan dan enegi dalam pemenuhan tersebut maka diperlukannya makanan yang kemudian dicerna dan diserap oleh tubuh. Maka dari itu dalam mekanisme proses tersebut ada peranan sistem pencernaan di dalam tubuh ikan yang akan dibahas pada paper ini.

1.2. Tujuan
Paper ini disusun guna :
·      Melengkapi Tugas Ujian MID Semester IV Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air.
·      Mengetahui manfaat dan fungsi sistem pencernaan pada ikan.
·      Mengetahui alat-alat pencernaan beserta kelenjar yang berperan dalam pencernaan.
·      Mengetahui proses pencernaan pada ikan
1.3. Manfaat
Manfaat yang diharapkan :
·      Dapat memahami manfaat dan fungsi sistem pencernaa pada ikan.
·      Memahami alat dan kelenjar yang berperan dalam pencernaan ikan.
·      Memahami proses pencernaan pada ikan.
·      Dapat mengaplikasikan dalam budidaya perikanan.


BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1. Definisi Sistem Pencernaan ( Sistem Digestoria )
        Pencernaan adalah proses perombakan zat makanan menjadi zat terlarut sehingga zat terlarut tersebut mudah diserap dan diguanakan untuk proses metabolisme ( Mahardika 2013). Pendapat lain menyatakan bahwa Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui Mekanisme fisik dan kimia sehingga menjadi bahan yang mudah diserap dan disebarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah (Bahrus Syakirin : 2014).
        Jadi pencernaan merupakan Proses Perombakan zat makanan menjadi zat sederhana terlarut melaui mekanisme kimia dan fisik sehingga dapat dengan mudah diserap oleh tubuh dan kemudian disebarkan keseluruh tubuh melalui sistem perearan makanan ( sari-sari makanan)  .
        Secara anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh, kebiasan makanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula digestoria).
2.2. Fungsi Sistem Pencernaan
       Fungsi dari Sistem pencernaan meliputi untuk mencerna zat makanan yang kemudian diserap oleh tubuh dan disebarkan ke seluruh tubuh dimana hasil dari sari makanan tersebut akan digunakan untuk proses lainnya, seperti metabolisme, dan lain sebagainya.


BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Alat atau Sistem Pencernaan Pada Ikan
A. Saluran Pencernaan
Menurut Dwi Adayani (2010 ), auran pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Sementara itu, Musfirah ( 2012) menyatakan bahwa Pada proses pencernaan, makanan dari rongga mulut masuk ke kerongkongan dan selanjutnya ke lambung. Dari lambung, makanan masuk ke usus. Di usus bermuara cairan empedu yang membantu proses pencernaan. Di usus halus, sari-sari makanan diserap dan selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh bagian tubuh. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap dikeluarkan melalui anus.
Menurut Rahardjo (1985), sistem digestoria (pencernaan), meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
Saluran pencernaan
·         Rongga mulut dan bagian-bagiannya spt bibir, langit-langit dasar dan gigi
·         Faring, pada bagian sisi kiri dan kanan faring terdapat insang
·         Esophagus, tebalnya lapisan lendir pada bagian esophagus berkaitan dengan proses penenlanan makanan
·         Lambung, lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya lebih besar, berfungsi sebagai penampung makanan. Fungsi lambung pada dasarnya sama yaitu menampung dan mencerna makanan
·         Usus ( Intestinum), mempunyai banyak variasi pula. Pada ikan carnivora ususnya pendek karena makanan berdaging dapat dicerna dengan lebih mudah. Sebaliknya usus ikan herbivora panjang dan teratur di dalam satu lipatan atau kumparan.
·         Anus, merupakan ujung dari saluran pencernan

Dari Pernyataan tersebut, maka saluran pencernaan sebagai berikut :
a. Mulut
Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak berkembang dan malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang (ikan famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan sebagai alat peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.
b. Rongga mulut
Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh lapisan sel permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.
c. Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
d. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (proses osmoregulasi)
e. Lambung
Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan (pencernaan secara fisik).
f. Pilorus
Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit.
g. Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan
h. Rektum
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum.
i. Kloaka
Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut.
j. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada.
B. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh ikan buas juga berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada umumnya menghasilkan enzim-enzim pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris menghasilkan enzim-enzim pemecah karbohidrat. Kelenjar Pencernaan terdiri dari hati dan pankreas (Musfirah : 2013 )
Kelenjar Pencernaan terbagi menjadi :
A.    Hati ( Hepar )
Hati berwarna merah kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang jantung dan disekitar usus depan. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk kantong kecil, bulat, oval atau memanjang dan berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan kantung empedu yang fungsinya untuk menampung cairan empedu yang disekresikan oleh organ hati. Secara umum hati berfungsi sebagi tempat metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan empedu.

B.     Pankreas
Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang berperan dalam proses pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada yang diffus (menyebar) di antara sel hati. Letak penkreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran pankreatik bermuara ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran kecil yang bergabung satu sama lain dan pada akhirnya akan terbentuk saluran yang keluar dari pankreas menuju usus depan.
peranan hormon-hormon pancreas insulin
§  Insulin : Berperan dalam metabolisme glucid, protein dan lemak.
§  Glucagon
1)   merangsang proses Glycogenolisis (pembentukan glucose dari glycogen) dan Gluconeogenesis (pembentukan glucose dari asam amino, glycerol, lactat dan pyruvate)
2)   Menghambat sintesis glycogen dari glucosa
3)   Mempengaruhi metabolisme lemak
§  Somatotasin : Menghambat sekresi hormon insulin dan glucagon .
3.2. Proses Sistem Pencernaan
Sebelum makanan di sambar dan ditelan, terlebih dahulu telah menimbulkan rangsangan berupa nafsu untuk makan. Nafsu untuk makan ini dapat dirangsang melalui penglihatan, bau dan rabaan. Begitu ada nafsu untuk makan, maka alat-alat pencernaanya segera bersiap-siap untuk menerima makanan dan selanjutya mencernakannya. Setelah makanan digigit, untuk menelannya diperlukan bahan pelicin yaitu air liur. Selai sebagai pelicin, air liur juga mengandung enzim ptialin yang merupakan enzim pemecah karbohidrat menjadi maltosa yang kemudaian dilanjutkan menjadi glukosa. Tapi karena ikan tidak mengunyah makanan, padahal pemecahan karbohidrat membutuhkan waktu yang lama, maka ptialinnya baru dapat bekerja aktif setelah makanan sampai di lambung. Selain mengandung enzim ptialin, air liur juga mengandung senyawa penyangga derajat keasaman (bufer) yang berguna untuk memecah terjadinya penurunan pH agar proses pencernaan dapat berjalan normal.
Apabila makanan telah masuk ke dalam saluran pencernaan, maka dindng saluran pencernaannya akan terangsang untuk menghasilkan hormon gastrin. Hormon ini akan memacu pengeluaran asam klorida (HCL) dan pepsinogen. HCL akan mengubah pepsinogen menjadi pepsin yang merupakan enzim pencernaan akif, yaitu sebagai pemecah protein menjadi pepton (polipeptida). Apabila makanannya banyak mengandung lemak, maka akan dihasilkan juga hormon entergastron.
Di dalam usus, makanan itu sendiri akan merangsang keluarnya hormon kolsistokinin. Hormon ini kemudian akan memacu keluarnya getah empedu dari hati. Getah empedu itu sebenarnya dibuat dari sel-sel darah merah yang telah rusak di dalam hati. Pengeluaran getah empedu tersebut melalui pembuluh hepatikus yang kemidaian ditampung di dalam kantong empedu. Fungsi getah empedu tersebut adalah memeperhalus butiran-butiran lemak menjadi emulsi sehingga mudah larut dalam air dan diserap oleh usus.
Dinding usus juga mengeluarkan hormon sekretin dan pankreozinin. Sekretin akan memacu pengeluaran getah empedu dan pankreas. Getah penkreas ini mengandung enzim amilase, lipase dan protase. Sedangkan hormon pankreozinin menyebabkan rangsangan untuk mempertinggi produksi getah pankreas.
Enzim amilase akan memecah karbohidrat menjadi glukosa. Enzim lipase memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sedangkan protase memecah protein menjadi asam amino. Ketiga enzim tersebut dapat mencapai puncak keaktifan apabila kadar protein dalam makanan antara 40-60%. Apabila kadar proteinnya berubah maka untuk mencapai puncak keaktifan, enzim-enzim tersebut membutuhkan waktu untuk menyseuaikan diri.
A.    Pencernaan Protein
Enzim yang berperan proteinase yang disekresikan oleh kelenjar lambung, pankreas ato dinding usus. Dilambung protein mengalami denaturasi oleh HCl dan dihidrolisis dengan katalisator enzim pepsin, diubah menjadi peptid,  Kemudian diusus peptid akan mengalami hidrolisis oleh enzim karboksipeptidase, tripsin, khimotripsin dan elastase menjd polipeptid, tripeptid dan dipeptid, kmd dihidrolisis oleh enzim tripeptidase dan dipeptidase menjdi asam amin
B.     Pencernaan Lemak
§   Pencernaan lemak dimulai di lambung tapi tdk begitu efektif secara intensif baru terjadi di usus dengan enzim lipase pankreatik sbg katalisator
§   Menghidrolisis trigliserid menjdi monogliserid dan asam lemak
§   Dengan adanya garam empedu berfungsi sbg pengemulsi lemak maka bentuk partikel lemak yang berukuran kecil “micelles” mengadung asam lemak, monogliserid dan kolesterol yang kemudian akan diserap oleh dinding usus
C.     Pencernaan Karbohidrat
§   Umumnya berbentuk  senyawa polisakarida, disakrida dan monosakarida
§   Karbohidrat yang berasal dari tumbuhan (zat tepung, serat, selulosa dan fruktosa)
§   Dari hewan berbentuk glikogen
§   Secara intesif terjd di usus dengan enzim amylase pankreatik
§   Amilum dan glikogen dihidrolisis oleh enzim amilase menjadi maltosa dan dekstrin
§   Kemudian di hidrolisis oleh enzim laktase a limit dektinase menjadi glukosa dihidrolisis oleh enzim lactase menjadi galaktosa dan fruktosa.
§   Pada dinding usus galaktosa dan fruktosa akan diubah menjdi glukosa
§   Selulosa akan dihidrolisis oleh enzim sellulosa menjdi glukosa
§   Dalam bentuk glukosa karbohidrat akan diserap oleh dinding sel
3.3 Penyerapan Sari Makanan
Makanan yang sudah dicerna halus sekali kemudian sari-sarinya akan diserap oleh dinding usus. Sebenarnya di dalam lambung juga sudah mulai penyerapan, tapi jumlahnya masih sangat sedikit. Penyerapan yang utama terjadi di dalam usus. Untuk menyerap sari makanan tersebut, dinding usus mempunyai jonjot-jonjot agar permukaannya lebih luas. Melalui pembuluh darah rambut pada jonjot usus tersebut, sari makanan akan diserap ke dalam darah.
      Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, yaitu glikosa, galaktosa, fruktosa dan lain-lain. Proses penyerapannya dipengaruhi oleh hormon insulin. Hormon tersebut dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Di dalam lapisan lendir dinding usus, asam lemak dan gliserol bersatu lagi, untuk kemudian diedarkan keseluruh tubuh melalui limfe (70%) dan melalui pembuluh darah (30%). Sedangkan protein diserap dalam bentuk asam amino yang dibawa ke hati dulu untuk diubah menjadi protein lagi, akan tetapi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh ikan yang bersangkutan.
       Zat-zat makanan yang telah diserap oleh darah kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk keperluan metabolisme, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah pembentukan zat-zat yang lebih kompleks dari zat-zat yang lebih sederhana. Misalnya pembentukan protein dan asam-asam amino. Sedangkan katabolisme adalah pemecahan zat-zat yang merupakan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Misalnya pemecahan karbohidrat menjadi tenaga, air dan karbondioksida.
       Pada hewan-hewan darat, yang digunakan sebagai sumber tenaga pertama-tama adalah karbohidrat kemudian disusul oleh lemak sebagai sumber nomor dua dan terakhir protein. Sedangkan pada ikan adalah kebalikan dari hewan darat, yaitu protein, lemak dan karbohidrat.
3.4. Pencernaan Secara Fisik, Mekanik dan Kimiawi
            Pencernaan secara fisik dan mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan berperannya gigi pada proses pemotongan dan penggerusan makanan. Pencernaan secara mekanik ini juga berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu melalui gerakan-gerakan (kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara mekanik di segmen lambung dan usus terjadi lebih efektif oleh karena adanya peran cairan digestif. Pada ikan, pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian lambung, hal ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi mulai dihasilkan di segmen tersebut yaitu disekresikan oleh kelenjar lambung. Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan di segmen usus. Cairan digestif yang berperan pada proses pencernaan di segmen usus berasal dari hati, pankreas dan dinding usus itu sendiri. Kombinasi antara aksi fisik dan kimiawi inilah yang menyebabkan perubahan makanan dari yang asalnya bersifat komplek menjadi senyawa sederhana atau yang asalanya berpartikel makro menjadi partikel mikro. Bentuk partikel mikro inilah makanan menjadi zat terlarut yang memungkinkan dapat diserap oleh dinding usus yang selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
 BAB VI
PENUTUP

4.1. Simpulan
       Pencernaan pencernaan merupakan Proses Perombakan zat makanan menjadi zat sederhana terlarut melaui mekanisme kimia dan fisik sehingga dapat dengan mudah diserap oleh tubuh dan kemudian disebarkan keseluruh tubuh melalui sistem perearan makanan ( sari-sari makanan)  .
Sistem atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula digestoria). saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas yang berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan.

4.2. Saran
§  Sebaiknya mahasiswa diberi pedoman mata kuliah Fisiologi Hewan Air yang lebih banyak mencangkup materi tersebut.
§  Pembaca dapat membaca literatur ataupun referensi lain guna mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai sistem pencernaan pada ikan lebih luas.






DAFTAR PUSTAKA

Musrifah. 2012. Makalah Ikhtiologi. Aceh Barat : Universitas Teuku Umar.
Andayani, Dwi. 2010. Makalah Sistem Pencernaan dan Transportasi atau Peredaran Darah. Semarang : Institus Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Syakirin, Bahrus. 2013. Pencernaan. Pekalongan : Universitas Pekalongan.
Puspitasari, Mahardika. 2013. Makanan, Pencernaan, dan Pertumbuhan . Pekalongan. Universitas Pekalongan.














DAFTAR GAMBAR


( gambar 1. Sistem Pencernaan pada ikan )

( gambar 2. Sistem Pencernaan pada ikan nila )


( gambar 3. Sistem Pencernaan pada ikan Bawal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar