BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang luas
dimana mempunyai sumber daya alam yang melimpah . Sumber daya melimpah tersebut
baik berasal dari darat maupun lautan, dari budidaya maupun tangkapan. Seperti
halnya dalam sektor perikanan yang menjadi salah satu sektor pembangun
Indonesia.
Ikan adalah Organisme berdarah dingin
(poikilotermis) dimana ia menghabiskan sebagian hidupnya di perairan, bergerak
dan mengatur keseimbangan menggunakan insng dan pada umunya bernafas dengan insang.
Hal tersebut juga diperkuat oleh
pernyataan Musfirah (2012), ia menyatakan bahwa Ikan merupakan salah satu jenis
hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis (berdarah dingin), memiliki ciri
khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada air
sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk
bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga
tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, maka ikan memerlukan bahan pangan untuk proses pertumbuhan dan
enegi dalam pemenuhan tersebut maka diperlukannya makanan yang kemudian dicerna
dan diserap oleh tubuh. Maka dari itu dalam mekanisme proses tersebut ada
peranan sistem pencernaan di dalam tubuh ikan yang akan dibahas pada paper ini.
1.2. Tujuan
Paper ini disusun guna
:
·
Melengkapi Tugas Ujian MID Semester IV
Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air.
·
Mengetahui manfaat dan fungsi sistem
pencernaan pada ikan.
·
Mengetahui alat-alat pencernaan beserta
kelenjar yang berperan dalam pencernaan.
·
Mengetahui proses pencernaan pada ikan
1.3. Manfaat
Manfaat yang diharapkan
:
·
Dapat memahami manfaat dan fungsi sistem
pencernaa pada ikan.
·
Memahami alat dan kelenjar yang berperan
dalam pencernaan ikan.
·
Memahami proses pencernaan pada ikan.
·
Dapat mengaplikasikan dalam budidaya
perikanan.
BAB
II
TINJAUN
PUSTAKA
2.1. Definisi Sistem Pencernaan (
Sistem Digestoria )
Pencernaan
adalah proses perombakan zat makanan menjadi zat terlarut sehingga zat terlarut
tersebut mudah diserap dan diguanakan untuk proses metabolisme ( Mahardika
2013). Pendapat lain menyatakan bahwa Pencernaan adalah proses penyederhanaan
makanan melalui Mekanisme fisik dan kimia sehingga menjadi bahan yang
mudah diserap dan disebarkan ke seluruh tubuh melalui
sistem peredaran darah
(Bahrus Syakirin : 2014).
Jadi
pencernaan merupakan Proses Perombakan zat makanan menjadi zat sederhana
terlarut melaui mekanisme kimia dan fisik sehingga dapat dengan mudah diserap
oleh tubuh dan kemudian disebarkan keseluruh tubuh melalui sistem perearan
makanan ( sari-sari makanan) .
Secara
anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh, kebiasan
makanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem atau alat pencernaan pada ikan
terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan
kelenjar pencernaan (Glandula digestoria).
2.2. Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi
dari Sistem pencernaan meliputi untuk mencerna zat makanan yang kemudian
diserap oleh tubuh dan disebarkan ke seluruh tubuh dimana hasil dari sari
makanan tersebut akan digunakan untuk proses lainnya, seperti metabolisme, dan
lain sebagainya.
PEMBAHASAN
3.1. Alat atau Sistem Pencernaan
Pada Ikan
A.
Saluran Pencernaan
Menurut Dwi Adayani (2010 ), auran
pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Sementara
itu, Musfirah ( 2012) menyatakan bahwa Pada proses pencernaan, makanan dari
rongga mulut masuk ke kerongkongan dan selanjutnya ke lambung. Dari lambung,
makanan masuk ke usus. Di usus bermuara cairan empedu yang membantu proses
pencernaan. Di usus halus, sari-sari makanan diserap dan selanjutnya diedarkan
oleh darah ke seluruh bagian tubuh. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap
dikeluarkan melalui anus.
Menurut Rahardjo (1985),
sistem digestoria (pencernaan), meliputi saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan
Saluran
pencernaan
·
Rongga mulut dan bagian-bagiannya spt
bibir, langit-langit dasar dan gigi
·
Faring, pada bagian sisi kiri dan kanan
faring terdapat insang
·
Esophagus, tebalnya lapisan lendir pada
bagian esophagus berkaitan dengan proses penenlanan makanan
·
Lambung, lambung merupakan segmen
pencernaan yang diameternya lebih besar, berfungsi sebagai penampung makanan.
Fungsi lambung pada dasarnya sama yaitu menampung dan mencerna makanan
·
Usus
(
Intestinum), mempunyai banyak
variasi pula. Pada ikan carnivora ususnya pendek karena makanan berdaging dapat
dicerna dengan lebih mudah. Sebaliknya usus ikan herbivora panjang dan teratur
di dalam satu lipatan atau kumparan.
·
Anus, merupakan ujung dari saluran
pencernan
Dari
Pernyataan tersebut, maka saluran pencernaan sebagai berikut :
a. Mulut
Bagian
terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak
berkembang dan malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau
rahang (ikan famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak
atau tambakan, bibir berkembang dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat
disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan.
Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan sebagai alat
peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.
b. Rongga mulut
Di bagian belakan mulut terdapat ruang
yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen
faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut adalah gigi,
lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh lapisan sel
permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel
penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping
mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ pengecap (organ penerima rasa)
yang berfungsi menyeleksi makanan.
c. Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama
dengan rongga mlut, masih ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses
penyaringan makanan.
d. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang
berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan.
Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif
menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun ketika berada
di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan
rectum (proses osmoregulasi)
e. Lambung
Lambung merupakan segmen pencernaan yang
diameternya relatif lebih besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang
lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung
makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung
mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung
dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara
kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi
untuk menggerus makanan (pencernaan secara fisik).
f. Pilorus
Pilorus merupakan segmen yang terletak
antara lambung dan usus depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang
mengecil/menyempit.
g. Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari
saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus.
Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan
h. Rektum
Rektum merupakan segmen saluran
pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit dibedakan batas antara usus
dengan rektum. Namun secara histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat
dibedakan dengan adanya katup rektum.
i. Kloaka
Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya
saluran pencernaan dan saluran urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki
kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut.
j. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran
pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran
genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh
dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya
membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip
dada.
B.
Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan
berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya akan bertugas
membantu proses penghancuran makanan. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh
ikan buas juga berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada umumnya
menghasilkan enzim-enzim pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris menghasilkan
enzim-enzim pemecah karbohidrat. Kelenjar Pencernaan terdiri dari hati dan
pankreas (Musfirah : 2013 )
Kelenjar Pencernaan
terbagi menjadi :
A. Hati ( Hepar )
Hati berwarna merah
kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang
jantung dan disekitar usus depan. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk
kantong kecil, bulat, oval atau memanjang dan berwarna hijau kebiruan, organ
ini dinamakan kantung empedu yang fungsinya untuk menampung cairan empedu yang
disekresikan oleh organ hati. Secara umum hati berfungsi sebagi tempat
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan
empedu.
B. Pankreas
Pankreas
merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang berperan dalam proses
pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada yang diffus (menyebar)
di antara sel hati. Letak penkreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran
pankreatik bermuara ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran
kecil yang bergabung satu sama lain dan pada akhirnya akan terbentuk saluran yang
keluar dari pankreas menuju usus depan.
peranan hormon-hormon
pancreas insulin
§ Insulin
: Berperan dalam metabolisme
glucid, protein dan lemak.
§ Glucagon
1)
merangsang proses Glycogenolisis (pembentukan glucose
dari glycogen) dan Gluconeogenesis (pembentukan glucose dari asam amino,
glycerol, lactat dan pyruvate)
2)
Menghambat
sintesis glycogen dari glucosa
3)
Mempengaruhi
metabolisme lemak
§ Somatotasin
: Menghambat sekresi hormon
insulin dan glucagon .
3.2. Proses Sistem Pencernaan
Sebelum makanan di sambar dan ditelan,
terlebih dahulu telah menimbulkan rangsangan berupa nafsu untuk makan. Nafsu
untuk makan ini dapat dirangsang melalui penglihatan, bau dan rabaan. Begitu
ada nafsu untuk makan, maka alat-alat pencernaanya segera bersiap-siap untuk menerima
makanan dan selanjutya mencernakannya. Setelah makanan digigit, untuk
menelannya diperlukan bahan pelicin yaitu air liur. Selai sebagai pelicin, air
liur juga mengandung enzim ptialin yang merupakan enzim pemecah karbohidrat
menjadi maltosa yang kemudaian dilanjutkan menjadi glukosa. Tapi karena ikan
tidak mengunyah makanan, padahal pemecahan karbohidrat membutuhkan waktu yang
lama, maka ptialinnya baru dapat bekerja aktif setelah makanan sampai di
lambung. Selain mengandung enzim ptialin, air liur juga mengandung senyawa
penyangga derajat keasaman (bufer) yang berguna untuk memecah terjadinya
penurunan pH agar proses pencernaan dapat berjalan normal.
Apabila
makanan telah masuk ke dalam saluran pencernaan, maka dindng saluran pencernaannya
akan terangsang untuk menghasilkan hormon gastrin. Hormon ini akan memacu
pengeluaran asam klorida (HCL) dan pepsinogen. HCL akan mengubah pepsinogen
menjadi pepsin yang merupakan enzim pencernaan akif, yaitu sebagai pemecah
protein menjadi pepton (polipeptida). Apabila makanannya banyak mengandung
lemak, maka akan dihasilkan juga hormon entergastron.
Di
dalam usus, makanan itu sendiri akan merangsang keluarnya hormon kolsistokinin.
Hormon ini kemudian akan memacu keluarnya getah empedu dari hati. Getah empedu
itu sebenarnya dibuat dari sel-sel darah merah yang telah rusak di dalam hati.
Pengeluaran getah empedu tersebut melalui pembuluh hepatikus yang kemidaian
ditampung di dalam kantong empedu. Fungsi getah empedu tersebut adalah
memeperhalus butiran-butiran lemak menjadi emulsi sehingga mudah larut dalam
air dan diserap oleh usus.
Dinding
usus juga mengeluarkan hormon sekretin dan pankreozinin. Sekretin akan memacu
pengeluaran getah empedu dan pankreas. Getah penkreas ini mengandung enzim
amilase, lipase dan protase. Sedangkan hormon pankreozinin menyebabkan
rangsangan untuk mempertinggi produksi getah pankreas.
Enzim
amilase akan memecah karbohidrat menjadi glukosa. Enzim lipase memecah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol. Sedangkan protase memecah protein menjadi asam
amino. Ketiga enzim tersebut dapat mencapai puncak keaktifan apabila kadar
protein dalam makanan antara 40-60%. Apabila kadar proteinnya berubah maka
untuk mencapai puncak keaktifan, enzim-enzim tersebut membutuhkan waktu untuk
menyseuaikan diri.
A. Pencernaan
Protein
Enzim yang
berperan proteinase yang disekresikan oleh kelenjar lambung, pankreas ato
dinding usus. Dilambung protein mengalami denaturasi oleh HCl dan
dihidrolisis dengan katalisator enzim pepsin, diubah menjadi peptid, Kemudian diusus peptid akan mengalami hidrolisis oleh enzim
karboksipeptidase, tripsin, khimotripsin dan elastase menjd polipeptid,
tripeptid dan dipeptid, kmd dihidrolisis oleh enzim tripeptidase dan
dipeptidase menjdi asam amin
B. Pencernaan
Lemak
§ Pencernaan lemak dimulai di lambung tapi tdk begitu
efektif secara intensif baru terjadi di usus dengan enzim lipase pankreatik sbg
katalisator
§ Menghidrolisis trigliserid menjdi monogliserid dan
asam lemak
§ Dengan adanya garam empedu berfungsi sbg pengemulsi
lemak maka bentuk partikel lemak yang berukuran kecil “micelles” mengadung asam
lemak, monogliserid dan kolesterol yang kemudian akan diserap oleh dinding usus
C. Pencernaan
Karbohidrat
§ Umumnya berbentuk
senyawa polisakarida, disakrida dan monosakarida
§ Karbohidrat yang berasal dari tumbuhan (zat tepung,
serat, selulosa dan fruktosa)
§ Dari hewan berbentuk glikogen
§ Secara intesif terjd di usus dengan enzim amylase
pankreatik
§ Amilum dan glikogen dihidrolisis oleh enzim amilase
menjadi maltosa dan dekstrin
§ Kemudian di hidrolisis oleh enzim laktase a limit
dektinase menjadi glukosa dihidrolisis oleh enzim lactase menjadi galaktosa dan
fruktosa.
§ Pada dinding usus galaktosa dan fruktosa akan diubah
menjdi glukosa
§ Selulosa akan dihidrolisis oleh enzim sellulosa menjdi
glukosa
§ Dalam bentuk glukosa karbohidrat akan diserap oleh
dinding sel
3.3 Penyerapan Sari Makanan
Makanan
yang sudah dicerna halus sekali kemudian sari-sarinya akan diserap oleh dinding
usus. Sebenarnya di dalam lambung juga sudah mulai penyerapan, tapi jumlahnya
masih sangat sedikit. Penyerapan yang utama terjadi di dalam usus. Untuk
menyerap sari makanan tersebut, dinding usus mempunyai jonjot-jonjot agar
permukaannya lebih luas. Melalui pembuluh darah rambut pada jonjot usus
tersebut, sari makanan akan diserap ke dalam darah.
Karbohidrat diserap dalam bentuk
monosakarida, yaitu glikosa, galaktosa, fruktosa dan lain-lain. Proses
penyerapannya dipengaruhi oleh hormon insulin. Hormon tersebut dihasilkan oleh
kelenjar pankreas. Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Di dalam
lapisan lendir dinding usus, asam lemak dan gliserol bersatu lagi, untuk
kemudian diedarkan keseluruh tubuh melalui limfe (70%) dan melalui pembuluh
darah (30%). Sedangkan protein diserap dalam bentuk asam amino yang dibawa ke
hati dulu untuk diubah menjadi protein lagi, akan tetapi yang telah disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh ikan yang bersangkutan.
Zat-zat makanan yang telah diserap oleh
darah kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk keperluan metabolisme, yaitu
anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah pembentukan zat-zat yang lebih
kompleks dari zat-zat yang lebih sederhana. Misalnya pembentukan protein dan
asam-asam amino. Sedangkan katabolisme adalah pemecahan zat-zat yang merupakan bahan
bakar untuk menghasilkan tenaga. Misalnya pemecahan karbohidrat menjadi tenaga,
air dan karbondioksida.
Pada hewan-hewan darat, yang digunakan
sebagai sumber tenaga pertama-tama adalah karbohidrat kemudian disusul oleh
lemak sebagai sumber nomor dua dan terakhir protein. Sedangkan pada ikan adalah
kebalikan dari hewan darat, yaitu protein, lemak dan karbohidrat.
3.4.
Pencernaan Secara Fisik, Mekanik dan Kimiawi
Pencernaan secara fisik dan mekanik
dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan berperannya gigi pada proses
pemotongan dan penggerusan makanan. Pencernaan secara mekanik ini juga
berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu melalui gerakan-gerakan
(kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara mekanik di segmen
lambung dan usus terjadi lebih efektif oleh karena adanya peran cairan
digestif. Pada ikan, pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian lambung, hal
ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam proses pencernaan secara
kimiawi mulai dihasilkan di segmen tersebut yaitu disekresikan oleh kelenjar
lambung. Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan di segmen usus. Cairan
digestif yang berperan pada proses pencernaan di segmen usus berasal dari hati,
pankreas dan dinding usus itu sendiri. Kombinasi antara aksi fisik dan kimiawi
inilah yang menyebabkan perubahan makanan dari yang asalnya bersifat komplek
menjadi senyawa sederhana atau yang asalanya berpartikel makro menjadi partikel
mikro. Bentuk partikel mikro inilah makanan menjadi zat terlarut yang
memungkinkan dapat diserap oleh dinding usus yang selanjutnya diedarkan ke
seluruh tubuh.
BAB
VI
PENUTUP
4.1. Simpulan
Pencernaan pencernaan merupakan Proses
Perombakan zat makanan menjadi zat sederhana terlarut melaui mekanisme kimia
dan fisik sehingga dapat dengan mudah diserap oleh tubuh dan kemudian
disebarkan keseluruh tubuh melalui sistem perearan makanan ( sari-sari makanan)
.
Sistem
atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran
pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula digestoria).
saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus,
lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri
dari hati dan pankreas yang berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang
nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan.
4.2. Saran
§ Sebaiknya
mahasiswa diberi pedoman mata kuliah Fisiologi Hewan Air yang lebih banyak
mencangkup materi tersebut.
§ Pembaca
dapat membaca literatur ataupun referensi lain guna mengembangkan pengetahuan
dan pemahaman mengenai sistem pencernaan pada ikan lebih luas.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.pustakasekolah.com/sistem-pencernaan-pada-ikan.html#ixzz2yCJNjzxd.
Diakses pada 07 April 2014 19:36 WIB.
Musrifah.
2012. Makalah Ikhtiologi. Aceh
Barat : Universitas Teuku Umar.
Andayani,
Dwi. 2010. Makalah Sistem Pencernaan
dan Transportasi atau Peredaran Darah. Semarang : Institus Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
Syakirin,
Bahrus. 2013. Pencernaan. Pekalongan : Universitas Pekalongan.
Puspitasari,
Mahardika. 2013. Makanan, Pencernaan,
dan Pertumbuhan . Pekalongan. Universitas Pekalongan.
DAFTAR
GAMBAR
( gambar 1. Sistem Pencernaan pada ikan )
( gambar 2. Sistem Pencernaan pada ikan nila )
( gambar 3. Sistem Pencernaan pada ikan Bawal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar